Rabu, 31 Agustus 2011

MASUK DALAM DUNIA PEMBAWA EMBER.


MASUK DALAM DUNIA  PEMBAWA EMBER.

Kita amati kenyataan  didunia ini bahwa jumlah orang yang menjalankan pekerjaan model pembawa ember jauh lebih banyak daripada yang membangun saluran-saluran air.                                                                    Mengapa demikian?                                                                                                                                                         Pasalnya, perkerjaan membawa ember ditiru oleh orang-orang tua kita dari kakek atau nenek kita. Lalu ayah dan ibu kita menularkan pula pada kita. Model pembawa ember ini telah sangat meyakinkan kita bahwa Cuma model inilah yang harus kita ikuti kalau kita ingin maju. Apa yang dilakukan oleh seorang pembawa ember kalau ingin berpenghasilan lebih? Berhubung sudah terlanjur mempunyai mentalitas pembawa ember, tentunya cara mencari jalan keluarnya juga khas pembawa ember. Kalau ingin berpenghasilan lebih, angkut saja lebih banyak ember-ember!  Para pembwa ember itu berpikiran, dengan membawa ember yang lebih besar mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar pula, oleh karena itu, para pembawa ember ini meyakinkan dirinya sendiri bahwa segalanya akan beres kalau mendapat pekerjaan yang memungkinkan mereka membawa ember-ember yang lebih besar. Memang benar, ember seorang dokter itu jauh lebih besar daripada yang dibawa oleh seorang juru masak. Jumlahnya bahkan 10kali lebih besar. Tapi tidak berarti bahwa seorang dokter itu tidak tergantung secara keuangan. Tingkat ketergantungannya kepada pekerjaan jenis pembawa ember itu sama saja dengan juru masak ataupun tukang pos. Mengapa demikian? Jawabannya memang benar  para professional itu berpenghasilan lebih banyak dari orang rata-rata, tetapi masalahnya kebutuhan mereka juga lebih besar. Para dokter atau para pengacara yang berpenghasilan besar itu menghabiskan sebagian dari penghasilannya itu untuk menunjang gaya hidup mereka yang tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

About

Blog Archive

Mengenai Saya

surabaya, jawatimur, Indonesia

Followers

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes